Gunung Erebus
Gunung Erebus yg terletak di Ross Island, Antartica ini
merupakan gunung berapi yg paling aktif di belahan bumi bagian selatan. Gunung
yg memiliki ketinggian 3794 meter ini ditemukan pertama kali pada tahun 1841
oleh James Ross. Dan didaki pertama kali pada tahun 1908 oleh anggota Ernest
Shackleton's expedition. Penelitian ilmiah tentang Gunung Erebus, yang
disponsori oleh US National Science Foundation (NSF) telah dimulai sejak awal
1970-an yg meliputi studi petrologi dan geofisika dasar gunung berapi, sejarah
letusan, aktivitas dan perilaku danau lava, dan dampak keseluruhan dari gunung
berapi di Antartika dan global lingkungan (berita unik, ).
Gunung Erebus ini merupakan salah satu dari sedikit gunung di bumi ini yang memiliki danau lava yg berumur panjang dengan suhu yg mencapai 1700 derajat Fahrenhait. Karakteristik aktivitas ledakan dari Gunung Erebus ini terdiri dari ledakan Strombolian dari danau lava atau dari salah satu lubang kawah di gunung berapi tersebut. Gunung Erebus diklasifikasikan sebagai polygenetic stratovolcano (pegunungan gunung berapi yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras), sebagian dari dasar gunung adalah perisai dan di puncaknya adalah sebuah stratocone. Sementara di dalam Gunung Erebus sangat panas, di bagian luarnya mempunyai suhu ekstrim yg sangat dingin. Di sisi Gunung Erebus yg tertutup lapisan es tersebut terdapat sebuah gua es yg terbentuk dari gas vuklanik yg keluar dari Gunung Erebus. Karena gas vulkanik tersebut, gua es ini konsisten pada suhu 32 derajat (Ipa edukasi, 2013)
Selain gua es, di salah satu bagian Gunung Erebus jg terdapat
menara es. Menara es adalah sebuah patung es tinggi yang terbentuk di atas
fumarol. Fumarol adalah lubang di dalam kerak bumi yang sering terdapat di
sekitar gunung berapi, yang mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida,
sulfur dioksida, asam hidroklorik, dan hidrogen sulfida. Gas dan uap air yg
keluar dari dalam tanah bertemu dengan udara yg sangat dingin di atas permukaan
tanah, kemudian uap air tersebut menjadi dingin dan membeku yg akhirnya
terbentuklah sebuah menara es. Semakin lama menara tersebut akan semakin
bertambah tingginya dan ketebalannya dapat mencapai 20 kaki (Ipa edukasi, 2013).
referensi
Ipa edukasi. 2013. Erebus,
gunung api es. http://ipaedukasi-supena-ilmu pengetahuan
alam.blogspot.co.id.
Berita
unik. http://kumpulan-berita-unik.blogspot.co.id
kunjungi
linimasa kami,
facebook :
kontur Geografi
Instagram :
konturgeografi
Google+ : Kontur
Geografi
Posting Komentar