AURORA
Aurora adalah fenomena alam yang
menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer pada sebuah
planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki
planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari. Aurora
dibedakan menjadi dua macam, yaitu aurora yang terjadi di daerah sebelah utara,
yang dikenal dengan nama Aurora Borealis. Aurora yang terjadi daerah sebelah
selatan dikenal dengan nama Aurora Australis (Gunung Toba, 2017).
1. Terbentuknya
Aurora
Aurora ialah
cahaya yang tercipta dari udara yang dikarenakan oleh atom-atom dan juga
molekul yang bertumbukan dengan partikel yang memiliki muatan, terutama
elektron dan proton yang berasal dari dalam matahari. Partikel-partikel
tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan hingga lebih dari 500
mil/detik dan kemudian terhisap oleh medan magnet bumi di sekitar kutub Utara
dan juga kutub Selatan. Warna-warna yang dihasilkan aurora disebabkan oleh
adanya benturan partikel dan molekul ataupun atom yang berbeda. Misalnya,
aurora warna hijau terbentuk oleh benturan antara partikel elektron dengan
molekul nitrogen. Aurora warna merah terjadi karena benturan antara partikel
elektron dan juga atom oksigen. Bagian yang penting dari mekanisme aurora ialah
angin matahari atau angin surya.
Angin matahari yakni sebuah aliran partikel yang keluar dari dalam matahari. Angin matahari menggerakkan sebagian ataupun sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi itu akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas, kemudian akan bertabrakkan dengan beragam gas. Sehingga hasilnya ialah warna-warna yang bergerak-gerak di angkasa. Proses terjadinya aurora tersebut menimbulkan cahaya yang berwarna, dan merupakan hasil dari partikel dan juga atom berbeda yang mengalami benturan (Sekolah Pendidikan, 2016).
Angin matahari yakni sebuah aliran partikel yang keluar dari dalam matahari. Angin matahari menggerakkan sebagian ataupun sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi itu akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas, kemudian akan bertabrakkan dengan beragam gas. Sehingga hasilnya ialah warna-warna yang bergerak-gerak di angkasa. Proses terjadinya aurora tersebut menimbulkan cahaya yang berwarna, dan merupakan hasil dari partikel dan juga atom berbeda yang mengalami benturan (Sekolah Pendidikan, 2016).
REFERENSI
Gunung Toba.
Fenomena Geografi. 2017. http://gunungtoba2014.blogspot.co.id. [29, April, 2014].
Sekolah Pendidikan. 2016. Pengertian aurora. https://www.sekolahpendidikan.com
kunjungi linimasa kami,
facebook : kontur Geografi
Instagram : konturgeografi
Google+ : Kontur Geografi
Komentar
Posting Komentar