PELANGI API
Fenomena
pelangi api adalah fenomena yang sangat jarang terjadi. Dinamakan pelangi api
karena bentuknya mirip dengan api dan berwarna-warni seperti pelangi. Meskipun
dinamakan pelangi api dan proses terbentukya hampir sama dengan pelangi, tetapi
fenomena tersebut bukanlah pelangi ataupun api. Fenomena ini lebih tepat
didefenisikan sebagai awan berwana-warni atau dunia mengenalnya dengan
sebutan Circumhorizontal Arc. Circumhorizontal Arc ini umumnya
terjadi di lapisan atmosfir yaitu awan cirrus ketika matahari berada pada sudut
elevasi tinggi, biasanya lebih dari 58 di atas Horizon.
Penyebab terjadinya Circumhorizontal Arcini
dipengaruhi oleh adanya difraksi cahaya. Difraksi cahaya merupakan gelombang
cahaya yang terjadi karena pembelokan arah rambat cahaya oleh suatu penghalang.
Biasanya dalam fisika, penghalang ini berupa celah yang sangat sempit sekali.
Cara kerjanya yaitu, pancaran cahaya matahari yang merupakan sumber gelombang
cahaya akan disebarkan dan dibelokan dari arah rambatannya melalui
kristal-kristal es heksagonal pada awan Cirrus yang tebal, dimana awan cirrus
bertindak sebagai celah untuk membelokan gelombang cahaya matahari ini.
Gelombang cahaya matahari yang memasuki awan cirrus secara vertikal dan telah dibelokan
itu akan tertinggal di bagian bawah (yang di lihat oleh pengamat di Bumi) dan
dipisahkan menjadi beberapa warna. Inilah yang menyebabkan warna yang muncul
menyerupai warna pelangi dan bentuknya menyerupai api. Fenomena ini pernah
terjadi di langit dekat Fredericton, New Brunswick, Kanada dan beberapa negara
lainnya.
Akibat dari matahari yang berada di posisi langit
paling tinggi, maka sinarnya yang memancar datar akan tampak berkelap-kelip
manakala menabrak kristal es yang berbentuk segi enam dalam gumpalan awan.
Sinar ini lalu terbagi menjadi warna-warna pelangi seperti dalam prisma.
Kondisi yang diperlukan untuk membentuk sebuah "pelangi api".
Fenomena ini memberikan dampak perbedaan persepsi
setiap masyarakat awam yang pernah mengalami fenomena tersebut. Ada yang
mengatakan jika itu adalah pelangi biasa. Tetapi jika itu pelangi biasa mengapa
bentuknya menyerupai api?. Ada juga yang mengatakan jika fenomena ini merupakan
pertanda akan terjadinya bencana besar. Bahkan ada juga yang menduga bahwa ini
adalah pertanda kiamat sudah dekat.
Jadi, pelangi api atau Circumhorizontal Arcmerupakan
fenomena alam yang terjadi karena difraksi cahaya yang mengakibatkan
terbentuknya warna-warni menyerupai pelangi yang berbentuk seperti api.
Sebenarnya fenomena ini bias dilihat dari bumi karena adanya fenomena optik
yang membuatnya terligat seperti "Pelangi Api". Tempat terbaik untuk
melihat pelangi api yaitu di daerah dekat khatulistiwa pada siang hari di
tengah musim panas. Sebab, pelangi api adalah pertunjukan musim panas.
Secara
teknis, pelangi api disebut circumhorizontal arc. Pelangi api terjadi
ketika cahaya matahari membentur kristal es heksagonal pada sudut tertentu di
awan cirrus tipis.
Hanya
awan cirrus—yang melayang di ketinggian 20.000 kaki (6,096 meter) di atas
tanah—yang cukup dingin untuk pembentukan kristal es.
Pelangi
api hanya terjadi ketika matahari sangat tinggi di langit (lebih dari 58 ° di
atas cakrawala). Kristal es heksagonal yang membentuk awan cirrus juga harus
berbentuk seperti piring tebal yang menghadap ke tanah.
Ketika
sinar matahari melewati kristal es ini, beberapa panjang gelombang akan
membias, atau dibelokkan. Mirip dengan bagaimana efek penyebaran warna pada
prisma.
Semakin
jauh dari khatulistiwa, matahari semakin sedikit bersinar di ketinggian
terbentuknya awan cirrus. Tak heran jika pelangi api jarang ditemukan di Eropa
tengah atau utara, tetapi sering di Amerika Serikat.
Tempat
terbaik untuk melihat pelangi api yaitu di daerah dekat khatulistiwa pada siang
hari di tengah musim panas. Sebab, pelangi api adalah pertunjukan musim panas.
RUJUKAN
Kompasiana.
2017. Pelangi api. https://www.kompasiana.com [4 September 2017].
Ntional
Geography Indonesia. 2015. Rahasia pelangi api. http://nationalgeographic.co.id. [22
Agustus 2015].
Posting Komentar