Distribusi SDA
DISTRIBUSI SDA
Sumber Daya Alam (SDA) merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung. SDA mencakup berbagai hal, mulai dari tanah,
air, hutan, hingga bahan tambang. Namun, SDA tidak tersebar merata di muka
bumi, melainkan memiliki pola distribusi yang berbeda-beda tergantung
kondisi geologi, iklim, dan faktor lingkungan lainnya.
Distribusi SDA yang tidak merata seringkali menjadi faktor pendorong
kerja sama antarwilayah, perdagangan internasional, bahkan konflik perebutan
sumber daya. Oleh karena itu, memahami distribusi SDA sangat penting dalam
perencanaan pembangunan, kebijakan ekonomi, dan pengelolaan lingkungan.
Jenis-Jenis Sumber Daya Alam
- Berdasarkan
Sifatnya
- SDA yang
dapat diperbarui (renewable): hutan, tanah, air, udara, ikan, energi surya.
- SDA yang
tidak dapat diperbarui (non-renewable): minyak bumi, gas alam, batu bara, mineral, logam.
- Berdasarkan
Lokasinya
- SDA
darat: tanah, hutan,
pertanian, hasil tambang darat.
- SDA laut: ikan, terumbu karang, garam, minyak
lepas pantai.
- Berdasarkan
Potensinya
- SDA materi
(misalnya logam dan mineral).
- SDA energi
(batu bara, minyak bumi, panas bumi, tenaga air, surya).
- SDA ruang
(lahan pertanian, kawasan pemukiman, ruang laut).
Faktor yang Mempengaruhi Distribusi SDA
- Faktor
Geologi
- Minyak bumi
dan gas biasanya ditemukan di cekungan sedimen.
- Emas,
tembaga, dan mineral lain sering berada di daerah pegunungan vulkanik.
- Faktor
Iklim
- Wilayah
beriklim tropis kaya akan hutan hujan dan keanekaragaman hayati.
- Wilayah
beriklim kering cenderung memiliki gurun, tetapi menyimpan cadangan
mineral.
- Faktor
Hidrologi
- Sungai dan
danau menyimpan air tawar dan potensi perikanan.
- Lautan
menjadi sumber protein (ikan) dan energi (minyak dan gas lepas pantai).
- Faktor
Biologis
- Persebaran
flora dan fauna berbeda-beda di tiap wilayah karena kondisi tanah, iklim,
dan ketinggian.
Distribusi SDA di Dunia
SDA tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi di wilayah tertentu,
contohnya:
- Minyak
bumi dan gas alam: Timur
Tengah, Rusia, Venezuela, dan Amerika Serikat.
- Batu bara: Cina, India, Amerika Serikat, Australia.
- Logam: Tembaga banyak ditemukan di Chili; emas
di Afrika Selatan; aluminium (bauksit) di Guinea dan Australia.
- Hutan
tropis: Brasil (Amazon),
Kongo, Indonesia.
- Perikanan
laut: Jepang, Norwegia,
Peru.
Distribusi SDA di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan SDA yang melimpah.
Berikut beberapa contohnya:
- Pertanian
dan Kehutanan
- Pulau Jawa:
lahan pertanian subur (padi, tebu, teh).
- Kalimantan
& Sumatera: hutan tropis dan perkebunan kelapa sawit, karet.
- Papua: hutan
hujan tropis dan potensi kayu.
- Pertambangan
dan Energi
- Aceh &
Riau: minyak bumi.
- Kalimantan
Timur: batu bara.
- Papua: emas
dan tembaga (Tambang Grasberg).
- Sulawesi:
nikel.
- Perikanan
dan Kelautan
- Laut Maluku,
Arafura, dan Natuna: sumber ikan melimpah.
- Kawasan
pesisir Bali & NTB: budidaya rumput laut.
- Energi
Baru dan Terbarukan
- Panas bumi:
Jawa Barat, Sumatera Utara.
- Energi air:
Waduk Cirata, Jatiluhur.
- Potensi
energi surya: wilayah timur Indonesia.
Dampak Distribusi SDA yang Tidak Merata
Distribusi SDA yang tidak seimbang menimbulkan berbagai dampak, antara
lain:
- Ekonomi: Negara kaya SDA cenderung lebih maju,
sementara negara miskin SDA bergantung pada impor.
- Politik: Perebutan SDA sering menjadi sumber
konflik (misalnya konflik minyak di Timur Tengah).
- Lingkungan: Eksploitasi berlebihan pada wilayah kaya
SDA menyebabkan kerusakan ekosistem.
- Sosial: Ketimpangan distribusi SDA dapat
menimbulkan kesenjangan pembangunan antarwilayah.
Tantangan Pengelolaan SDA
- Eksploitasi
berlebihan: penebangan
hutan liar, pertambangan tanpa izin.
- Ketergantungan
pada SDA tertentu:
misalnya ketergantungan pada minyak bumi.
- Kurangnya
pemerataan: SDA melimpah
di daerah terpencil, namun kurang dimanfaatkan secara maksimal.
- Perubahan
iklim: mengancam
keberlanjutan SDA seperti air dan hasil pertanian.
Strategi Pengelolaan SDA yang Berkelanjutan
- Diversifikasi
energi: mengurangi
ketergantungan pada energi fosil dengan mengembangkan energi terbarukan.
- Reboisasi
dan konservasi hutan:
untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
- Pengelolaan
berbasis teknologi:
memanfaatkan GIS, penginderaan jauh, dan big data untuk memetakan SDA.
- Pemberdayaan
masyarakat lokal: agar
hasil SDA memberi manfaat langsung bagi penduduk setempat.
- Kerja sama
internasional: untuk
pemanfaatan SDA lintas batas, seperti laut dan atmosfer.
Referensi :
Campbell, J. B., & Wynne,
R. H. (2011). Introduction to Remote Sensing. Guilford Press.
Darsono, A. (2017). Geografi:
Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.
IPCC. (2022). Climate Change 2022: Impacts, Adaptation, and
Vulnerability. Cambridge University Press.
Prahasta, E. (2014). Sistem
Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar. Informatika, Bandung.
Soemarwoto, O. (2004). Ekologi,
Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
World Bank. (2020). World
Development Indicators: Natural Resources. Washington, DC.
Komentar
Posting Komentar