MENGENAL SIKLON TROPIS SURIGAE



Apa itu Siklon Tropis Surigae?

Menurut penjelasan BMKG, penamaan siklon atau badai tropis surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorological Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.Sebelumnya bibit siklon ini bernama 94W.

Istilah Surigae berasal dari Filipina yang dikenal dengan sebutan ‘berisik’ atau ‘bising’ dalam bahasa Tagalog.

Saat ini status Siklon Tropis Surigae ditetapkan menjadi Super Typhoon Surigae. Diketahui Siklon ini sempat melintasi sisi utara Indonesia pada mingggu (18/4/2021). Siklon surigae tercatat sebagai siklon terkuat yang terjadi pada bulan April 2021.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Typhoon Surigae bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia pada senin (19/4/2021).

Koordinator BMKG, Miming Saepudin menjelaskan sikon Typhoon Surigae terbentuk di wilayah utara Indonesia. Sikon ini mengikuti arah pergerakan angin dari Filipina menuju Kepualauan di Sulawesi Utara. Miming Saepudin juga menjelaskan mengenai perbedaan dari taifun dan super taifun.

Taifun (typhoon) adalah siklon tropis yang terjadi  di wilayah Samudera Pasifik di belahan bumi utara. Sementara super taifun adalah salah satu kategori taifun yang didefinisikan berdasarkan kecepatan angin maksimum di dekat pusat taifun.

Apa dampak dari Siklon Surigae di beberapa wilayah Indonesia?

Dampak yang ditimbulkan dari badai itu seperti potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantang Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.

Bagi perairan laut, dampaknya antara lain adalah gelombang laut dengan ketinggian beragam. Tinggi gelombang yang ditimbulkan Surigae berkisar antara 1.25-2.5 meter.

Sumber :

Kompas tv

Kompas.com

 

Posting Komentar