VULKANIK LIGHTNING
Gamabar. 1 lightning
Kilatan cahaya sesaat yang biasa muncul saat
terjadi hujan badai dikenal sebagai petir, halilintar, atau kilat. Selain
muncul saat terjadi hujan badai, petir juga dapat muncul saat gunung meletus,
kebakaran hutan, atau ledakan bom nuklir.
Apa Penyebab Terjadinya Petir?
Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana
petir terbentuk. Para ilmuwan masih belum berhasil mencari tahu penyebab pasti
fenomena alam ini. Tapi, mekanisme polarisasi dalam awan adalah teori yang
diterima secara luas di seluruh dunia.
Pembentukan Petir
Ketika perbedaan muatan listrik cukup besar,
muatan besar dalam awan mengionisasi udara dan membuat udara menjadi jalur atau
konduktor listrik yang baik. Kemudian percikan besar dihasilkan sehingga
menyebabkan listrik mengalir melalui udara ke titik lainnya dengan muatan yang
berlawanan.
Petir ini dapat terbentuk antar dua awan(cloud to cloud lightning), dari awan ke
permukaan tanah (cloud to ground lightning), atau dari satu bagian awan ke bagian lain dari awan yang
sama (in-cloud lightning).
Setelah hubungan antara dua muatan berlawan dan jalur sudah terbentuk, muatan positif mengalir melalui jalur tersebut untuk bertemu dengan muatan negatif.
Pola zigzag terbentuk karena udara terionisasi secara tidak seimbang. Petir terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Petir dapat mencapai suhu 30.000 celcius, 5 kali suhu permukaan matahari. Setelah udara, permukaan bumi, dan awan sudah dinetralkan oleh petir; petir tidak akan menyambar lagi. Tapi terkadang perlu lebih dari satu sambaran petir untuk menetralkan muatan, yang kita kenal sebagai badai petir.
Setelah hubungan antara dua muatan berlawan dan jalur sudah terbentuk, muatan positif mengalir melalui jalur tersebut untuk bertemu dengan muatan negatif.
Pola zigzag terbentuk karena udara terionisasi secara tidak seimbang. Petir terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Petir dapat mencapai suhu 30.000 celcius, 5 kali suhu permukaan matahari. Setelah udara, permukaan bumi, dan awan sudah dinetralkan oleh petir; petir tidak akan menyambar lagi. Tapi terkadang perlu lebih dari satu sambaran petir untuk menetralkan muatan, yang kita kenal sebagai badai petir.
Gambar. 2 vulkanik lightning
Apa Penyebab Terjadinya Petir Ketika Gunung
Berapi Meletus?
Erupsi vulkanik atau letusan gunung berapi
sering disertai dengan penampilan petir. Sekali lagi, para ahli masi belum
dapat mengetahui secara pasti mengapa terjadi petir saat terjadi erupsi
vulkanik. Berikut dibawah ini adalah teori yang dipercaya oleh para ahli.
Petir terjadi ketika ada aliran listrk antar
muatan positif dan negatif. Dalam kasus petir saat hujan badai, petir terjadi
sebagai hasil dari partikel air yang saling bertabrakan.
Namun dalam kasus petir saat letusan gunung berapi, tabrakan antara partikel abu dan debu menghasilkan petir. Ketika gunung berapi meletus, gunung berapi mengeluarkan partikel abu panas, uap, dan gas. Ketika partikel debu vulkanik bertabrakan satu sama lain, pemisahan muatan terjadi dengan proses yang disebut aerodynamic sorting.
Namun dalam kasus petir saat letusan gunung berapi, tabrakan antara partikel abu dan debu menghasilkan petir. Ketika gunung berapi meletus, gunung berapi mengeluarkan partikel abu panas, uap, dan gas. Ketika partikel debu vulkanik bertabrakan satu sama lain, pemisahan muatan terjadi dengan proses yang disebut aerodynamic sorting.
Pemisahan muatan positif dan negatif yang
terjadi di awan vulkanik menyebabkan awan tersebut bermuatan positif di salah
satu ujung dan bermuatan negatif di ujung satunya lagi. Pemisahan ini terus
berlanjut sampai terlewat batas dan listrik mulai mengalir antar kedua muatan
yang berbeda. Sehingga menyebabkan terjadinya petir saat letusan gunung berapi.
Petir dapat terjadi secara independen, tidak
terbatas saat badai saja. Sifat petir yang tidak dapat diduga inilah yang
menyebabkan petir ini sangat berbahaya. Tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan
dengan intensitas seperti apa petir akan menyambar (james william, 2013).
Fenomena ini terbentuk karena adanya tiang
erupsi yang terjadi di kawah gunung berapi. Tiang Erupsi sendiri merupakan
sebutan untuk erupsi yang di dalamnya terdapat material muntahan gunung berapi.
Material tersebut bisa berupa debu vulkanik, pasir, dan juga batu-batuan.
Bayangkan apabila semua partikel tersebut bertemu dan bergesekan satu sama lainnya,
apa yang dapat terjadi? Ya, aliran listrik statis-pun dapat terjadi. Ditambah
dengan suhu yang panas, maka akan terjadi loncatan listrik statis yang dalam
jumlah sangat besar dapat menimbukan badai listrik atau Volcanic Lighting (Centia
, 2017).
Petir vulkanik (Inggris= dirty thunderstorm, volcanic lighting) adalah sebuah
fenomena cuaca yang terjadi bila petir terbentuk akibat munculnya tiang erupsi. Tiang erupsi adalah sebuah bentukan yang terdiri dari
material muntahan gunung api. material penyusun tiang erupsi bisa berupa debu
vulkanik, pasir dan juga bebatuan dan ketika semua partikel itu bertumbukan,
maka akan timbul tegangan listrik statis diarea tersebut. Erupsi vulkanik atau
letusan gunung berapi ini sering disertai dengan penampilan petir. Letusan
volcanik juga melepaskan sejumlah besar air yang dapat membantu terciptanya
badai petir. Petir terjadi ketika ada aliran listrik antar muatan positif dan
negatif. Dalam kasus petir saat hujan badai, petir terjadi sebagai hasil dari
partikel air yang saling bertabrakan. Namun dalam kasus petir saat letusan
gunung berapi, tabrakan antara partikel abu dan debu menghasilkan petir. Ketika
gunung berapi meletus, gunung berapi mengeluarkan partikel abu panas, uap, dan
gas. Ketika partikel debu vulkanik bertabrakan satu sama lain, pemisahan muatan
terjadi dengan proses yang disebut aerodynamic sorting.
Pemisahan muatan
positif dan negatif yang terjadi di awan vulkanik menyebabkan awan bermuatan
positif di salah satu ujung dan bermuatan negatif di ujung satunya lagi.
Pemisahan ini terus berlanjut sampai terlewat batas dan listrik mulai mengalir
antar kedua muatan yang berbeda. Sehingga menyebabkan terjadinya petir saat
letusan gunung berapi. Petir dapat terjadi secara independen, tidak terbatas
saat badai saja. Sifat petir yang tidak dapat diduga inilah yang menyebabkan
petir ini sangat berbahaya. Tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan dengan
intensitas seperti apa petir akan menyambar.
REFERENSI
Windy
Centia
. 2017. Kumpulan fenomena
alam. http://kumpulanfenomenaalam233.blogspot.co.id.
[April 2017].
William james, 2013, proses terjadinya petir. http://www.jendelasarjana.com. [ 9 september
2013]
Posting Komentar