[kontur infogram]
Juli – Oktober 1857, Wallace melakukan
eksplorasi di Bantimurung. Tahun 1869, ia mempublikasikan “The Malay
Archipelago”. Setelahnya, banyak penelitian kehati di Maros;
1993, Kongres XI International Union of
Speleology merekomendasikan Karst Maros-Pangkep sebagai Warisan Dunia;
Mei 2001, IUCN Asia Regional Office dan
UNESCO World Heritage Center mengadakan The Asia-Pasific Forum on Karst
Ecosystems and World Heritage di Gunung Mulu, Serawak, Malaysia. Forum ini
memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesia agar mengkonservasi kawasan
Karst Maros Pangkep;
Pada tahun 2004, Menhut menerbitkan SK.
398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang Perubahan fungsi kawasan
hutan pada Kelompok Hutan Bantimurung-
Balusaraung seluas ± 43.750 (empat puluh
tiga ribu tujuh ratus lima puluh) hektar
Kawasan Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung Secara administrasi pemerintahan, terletak di wilayah Kabupaten
Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis areal ini terletak antara 119° 34' 17” – 119° 55' 13” Bujur
Timur dan antara 4° 42' 49” – 5° 06' 42” Lintang Selatan.
-KAWASAN Karst Maros-Pangkep merupakan
karst terbesar dan terindah kedua setelah China Selatan. beberapa yang menjadi
destinasi wisata, seperti Bantimurung, Leang Leang, air terjun di Mallawa,
Biseang Labboro (Bislab), Gunung Bulusaraung Pengkep dan Leang Lonrong di
Pangkep.
-Kawasan Bantimurung tercatat memiliki
sekitar 268 goa. Gua Terpanjang di Indonesia dengan keanekaragaman hayati.
Sistem Gua Salukkang Kallang merupakan salah satu sistem terpanjang di
Indonesia yang sudah dipetakan dan dipublikasikan melalui laporan Speleologi
oleh Association Pyrénéenne de Spéléologie (APS) Perancis yang telah melakukan
kegiatan eksplorasi gua di Maros sejak tahun 1980. Sistem Gua Salukkang Kallang
dipetakan sejauh 12.263 m yang hingga saat ini belum ada gua di Indonesia yang
dipetakan dan dipublikasikan.
# konturinfogram
#konturgeografi
#geografiunm
Posting Komentar