FENOMENA SUNGAI BAWAH LAUT CENOTE ANGELITA DI MEKSIKO

Sungai di dalam laut adalah sebuah fenomena yang cukup unik. Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh Oceanus asal Perancis bernama Mr. Jacques Yves Costeau. Ia menemukan fenomena ini di Cenote Angelita, Meksiko.

Disebut bahwa yang menjadi pionir sungai tersebut adalah Jacques-Yves Cousteau, pakar peneliti dunia bawah laut. Informasi ini sayangnya keliru, sebab yang menemukan sungai bawah laut ini sesungguhnya adalah Anatoly Beloschin. Ia seorang fotografer profesional dari Rusia.

Cenote adalah lubaang-lubang yeng terbentuk secara alami akibat runtuhnya batuan kapur yang kemudian mengekspos bagian bawah tanah. Fenomena alam ini dapt ditemukan di semenanjung Yucatan di Meksiko, yang mengandung batuan kapur berpori.

Untuk melihat fenomena itu di kedalaman lebih dari 30-an meter. Tentu harus merupakan seorang penyelam profesional. Lengkap dengan peralatan selam/diving. Barulah terlihat terlihat ada seperti aliran air dalam laut. Sebenarnya ada gua juga yang menyambung ke bawah laut itu sehingga jangan kaget liat banyak batang-batang pohon.

Para penyelam menyebut sebagai sungai di dalam laut. Banyak yang terheran-heran tapi itu ada jawabannya. Itu merupakan ilusi singkat yang mengacu pada fenomena yang kita kenal dengan nama Halocline. Fenomena ini muncul karena adanya perbedaan level salinitas dari lapisan air yang disebabkan oleh tekanan yang bervariasi.

Jadi faktanya, sungai di bawah laut tersebut terjadi karena terdapat perbedaan tekanan lapisan air. Sebagaimana yang dilansir mymodernmet, lapisan tipis hidrogen sulfat yang memisahkan antara air asin dari air tawar diatasnya, membuat bagian bawah laut ini terlihat seperti sungai.

Sumber:

  • www.indozone.id
  • www.lazone.id
  • m.merdeka.com


KONTUR FOR GEO

 

KONTUR FOR GEO 2021

KONTUR HMJ GEO sebagai satu-satunya Biro yang berada di naungan Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi, berorientasi pada bidang Adventure and Envinronment dan bidang Science merupakan wadah bagi mahasiswa Jurusan Geografi dalam menuangkan minat dan bakatnya dalam bidang Kepencinta alaman dan keilmuan Geografi. 

Dalam hal ini, Kontur Geografi tahun ini mengadakan kegiatan yang diberi nama KONTUR FOR GEO dengan Tema “Melalui SIG, Menerobos Keterbatasan Memetakan dan Memahami Fenomena Geosfer”. Sesuai dengan temanya, item dari kegiatan berupa pelatihan pemetaan dan penerapan alat survei. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk menambah  wawasan dan mengembangkan kemampuan masyarakat geografi dalam bidang keGeografian. Kegiatan Kontur For Geo diadakan pada 11-12 Maret 2021 tepatnya di Jurusan Geografi FMIPA UNM, dimana peserta yang mengikuti kegiatan merupakan angkatan 2020 dan 2019.

Tahap dari kegiatan ini dengan memberikan materi Pengenalan GIS dan GPS pada hari pertama dan pada hari kedua pelatihan bersama memetakan fenomena yang ada diwilayah UNM Parang tambung menggunakan media software Argisc.

Berikut dokumentasi kegiatan Kontur For Geo :

Dokumentasi hari pertama : pemberian materi Pengenalan GIS Oleh Kakanda Dary Setiawan Arif

Dokumentasi hari pertama :pemberian materi pengenalan GPS oleh Kakanda Faisal Juanda S.si

 Dokumentasi hari kedua : pengambilan titik fenomena yang akan dipetakan

Dokumentasi hari kedua : Memetakan Fenomena menggunakan software Arcgis oleh saudara Askiyamin Alimuddin

Panglima Kontur Geografi, Askiyamin Alimuddin  mengatakan dalam kegiatan ini peserta diajarkan bagaimana caranya mengeksplorasi fenomena yang ada pada wilayah sekitar jurusan geografi maupun jurusan lainnya yang berada di wilyah Parang Tambung dengan memilih salah satu sasaran objek yang akan dipetakan.

Dalam pelatihan pemetaan ini, peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 7 sampai 8 orang peserta sesuai lokasi yang dituju.

Hasil objek yang dipetakan sebagai berikut:

1. Hasil peta kelompok 1

2. Hasil peta kelompok 2


3. Hasil peta kelompok 3
    

4. Hasil peta kelompok  4

5. Hasil peta kelompok 5